Kini, Hendropriyono Akui Prabowo Bukan Psikopat, "Namanya Juga Kampanye Negatif"

Akhirnya Mantan Penasihat Tim Sukses Jokowi, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono mengakui, Prabowo Subianto bukan psikopat seperti pernah dituduhkannya dulu ketika Pilpres melawan Jokowi yang didukungnya. Bahkan, Hendropriyono mengatakan, nilai kecerdasan Prabowo Subianto bagus sekali.

Begini, waktu itu saya sampai­kan hasil test psikologi, tapi bu­kan kedustaan. Ada 2 tes, yaitu kepribadian dan kecerdasan. Nilai kecerdasan Prabowo bagus sekali. Tapi tidak saya kemuka­kan, karena ‘kan namanya juga kampanye negatif. Hal-hal yang positif tidak saya sampaikan dong. Sejatinya, hasil psikotest dari waktu ke waktu pasti beda. Pada hasil psikotest berikutnya nilai dia baik, karena perbedaan keadaan dan kondisi dia waktu diperiksa," papar Hendropriyono di Jakarta dalam sesi wawancara hari ini Jumat (27/2).

Ketika dipertegas dengan pertanyaan, Prabowo tidak psikopat? "Ya, tidak lah, karena menguji jiwa orang perlu perangkat test yang lebih daripada itu," jawab bekas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini.

Kini, Hendropriyono mengaku salut dengan Prabowo Subianto dan hubungannya dengan mantan Danjen Kopassus itu baik-baik saja. "Ah, tidak benar hubungan dengan Prabowo musuhan. Saya akur-akur saja dengan mereka. Dengan Luhut saya kan satu perahu mendukung Jokowi. Dengan Prabowo memang kita berbeda di pilpres, tapi sekarang saya salut dengan Prabowo, dia legowo dan mendukung pemerintah."

Dulu ketika Pilpres, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono membeberkan soal kondisi kejiwaan calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya ini, mengaku tau betul soal sikologis mantan komandan jenderal Kopassus itu, saat masih menjadi TNI aktif. dulu di tentara kalau mau naik pangkat, harus mengikuti pra kesehatan jiwa (Prakeswa), maaf saja Prabowo, ini saya hanya menceritakan bahwa dia mendapatkan nilai G4 (great 4) paling bawah, kalau ada stres sedikit gila dia," kata Hendro dalam acara diskusi bertajuk 'Siapa Capres/Cawapres yang paling Potensial Melakukan Kampanye Hitam?', di Posko Kawan Jokowi, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa nilai G4 itu sudah dekat dengan schizophrenia. Tapi iklan dan kemasan media sudah begitu hebat sehingga masyarkat termakan dengan kemasan yang dibuat. Hendro menjelaskan, seorang anggota TNI aktif dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. "Ini bukan hanya emosional, tetapi sudah psikopat dekat-dekat gila," tuturnya.

Namun, ketika itu Prabowo enggan menanggapinya dan mengaku tidak tahu menahu ihwal tersebut. Prabowo emoh menanggapi lanjut. "Saya enggak tahu itu. Belum tahu," kata Prabowo usai santap malam di Sate Harris Bandung. Bahkan Prabowo menanya balik kepada sejumlah wartawan. "Soal apa sih itu. Saya enggak tahu," terang Putra Begawan Ekonomi Prof. Dr. Raden Mas Sumitro Djojohadikusumo yang kesohor dengan jargon becik ketitik olo ketoro itu.
Sumber : fastnewsindonesia
SHARE

SFI

ADMIN DARI INFO-KEPRAJURITAN.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment