Kapal tersebut diproduksi di dalam negeri oleh Direktorat Pembengkalan Angkutan (Ditbekang) TNI AD, tim ahli Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan PT Tesco Indomaritim. Satu unit kapal harganya Rp 12 miliar. Delapan unit kapal lainnya akan selesai akhir Mei.
Kapal yang digunakan di permukaan air dengan kedalaman hanya satu meter ini mampu memuat 31 penumpang dan tiga anak buah kapal. Kapal ini memiliki sistem senjata mesin berat 12,7 milimeter dan dapat menembak hingga enam kilometer dengan jarak efektif tembakan hanya dua kilometer. Komando juga dilengkapi sistem tracking and locking target yang mengatur penggunaan senjata secara otomatis yang dikendalikan seorang penembak dari dalam ruang kemudi.
Budiman menjelaskan KMC Komando terus disempurnakan. Misalnya kecepatan maksimal yang saat ini hanya 35 knot, bakal ditingkatkan menjadi 45 knot. Pintunya akan diganti pintu hidrolik. "Kalau begini kan bangga bertugas di pesisir atau pulau terpencil," kata dia.
Jenderal Budiman mengakui dirinya miris melihat terbatasnya kapal yang dimiliki TNI AD, terutama bagi mereka yang ditempatkan di wilayah pesisir pantai atau perbatasan. Tak jarang ketika melaksanakan operasi, mereka terpaksa meminjam kapal dari satuan lainnya. Kapal Komando akan disebar ke sembilan komando daerah militer (kodam) di Tanah Air.
Mari lanjukan karya Putra-putra terbaik bangsa, Kami tunggu Karya mu selanjutnya
0 komentar:
Post a Comment