Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa memberi penjelasan soal insiden yang terjadi di Semarang, Jateng. Menurut dia tak ada pemukulan pada pengawal Kapolda Metro Iptu Reza Pahlevi saat Jokowi memberi pengarahan di depan Kapolda dan Kapolres.
"Pertemuan presiden bukan pertama kali, sebelumnya presiden bertemu dengan gubernur, pimpinan Ditjen pajak, Pangkotama TNI, Kejati, terakhir di Polri. Itu semua presiden ingin komunikasi apa adanya. Presiden ingin terbuka, agar masyarakat tahu," jelas Andika mengawali penjelasannya, Kamis (4/12/2014).
Terkait insiden pada 2 Desember lalu itu memang ramai menyebar lewat broadcast. Andika kemudian melanjutkan penjelasannya.
"Kemudian dinyatakan tertutup, agar peserta tidak ragu. Presiden juga bisa bicara apa adanya. Selama itu pula, sebelum pertemuan dengan kapolres/kapolda, begitu dinyatakan terutup ya tertutup, kecuali peserta, termasuk media, ajudan, Spri, jadi pejabatnya saja. Selama itu tidak pernah ada insiden," urai dia.
Dia menegaskan, ketika ditegaskan pertemuan digelar tertutup semua memahami. Mulai dari Pertemuan dengan Pangkotama TNI hingga dengan pihak lain.
"Mereka memahami. Bahwa di Akpol kemarin ada keributan, kan kita sudah melakukan beberapa kali pertemuan yang sebelumnya, tidak ada masalah, artinya di sana ada perlawanan, ada yang tidak mau keluar, padahal dia bukan Kapolres, Kapolda, tidak berpakaian dinas, dia tidak pakaian dinas," terang Andika.
"Seharusnya dia keluar, pertama kali diberitahu panitia untuk menyuruh keluar, tidak dilakukan oleh panitia," tambahnya
Andika menekankan, soal insiden pemukulan yang disebut dibroadcast itu. Dia ada di lokasi saat peristiwa terjadi dan memastikan tidak ada pemukulan oleh Paspampres ke Iptu Reza.
"Pemukulan itu tidak ada. Saya ada di situ, saya lihat sendiri, dia ngengkel, saya berusaha menjelaskan. Intinya dia tetap lapor ke Pomdam, dia alihkan, tidak sesuai yang terjadi," tegas Andika.
"Dia lapor ke Pomdam, dicek langsung oleh Pomdam tdak ada. Kita sudah prosedur, kita beri tahu baik, nggak bisa juga," tambahnya lagi.
Andika mengungkapkan insiden ini memang tak biasa. Padahal saat pertemuan presiden dengan gubernur, Pangkotama TNI semua baik-baik saja.
"Kalau kata kasar saya tidak dengar. Waktu Pangkotama kan ada Spri juga, gubernur apa nggak punya Spri? Tapi semua baik baik saja. Ada perbuatan anomali, lainlah, Nggak tahu apa alasannya," urai dia.
Andika juga menilai persoalan ini sudah selesai. Pomdam juga menyampaikan tak ada insiden pemukulan. Semua clear.
"Ke pihak polisi tidak ada lagi komunikasi, karena di Pomdam tidak meneruskan," tutup Andika./Detiknews/
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment