T50i Golden Eagle mendekatkan predikat World Class Air Force

Jakarta - Pendaratan pertama Golden Eagle itu, dua pesawat lagi mendarat pada 26 September 2013 di Pangkalan Udara Utama Iswahyudi,kehadiran Golden Eagle itu memiliki arti khusus karena akan mendekatkan cita-cita dan visi mereka pada predikat World Class Air Force
Sejalan mendekatkan predikat World Class Air Force dan peta jalan pertahanan Indonesia melalui TNI yang menetapkan pada 2014 sudah berada pada status kekuatan minimum esensial arsenalnya.

Golden Eagle yang dibeli baru sebanyak 16 unit itu akan menggantikan peran seniornya, Hawk Mk-53 buatan Inggris, yang berdinas sejak 1970-an di Skuadron Udara 15 Pangkalan Udara Utama Iswahyudi, Jawa Timur.

Sebagai negara pertama pemakai T-50i Golden Eagle di luar Angkatan Udara Korea Selatan, TNI AU akan menempatkan Elang-elang Emas ini bukan cuma sebagai pesawat latih semata. Designasi di ekor tegaknya diberi huruf dan angka TT5001 dan seterusnya, pertanda dia adalah pesawat tempur taktis.

Mencetak pilot-pilot tempur untuk mengawaki semua pesawat tempur itu jelas bukan urusan mudah dan cepat. Belum lagi jika nanti 24 unit F-16 Fighting Falcon Blok 32+ eks Angkatan Udara Pengawal Pantai Amerika Serikat tiba, yang akan ditempatkan di Skuadron Udara 16.

Belajar dari peristiwa Bawean pada 3 Juli 2003 --sebagai misal-- saat F-16 TNI AU "dikunci" pesawat tempur asing di wilayah udara kedaulatan sendiri jelas bukan hal menyenangkan untuk dialami pilot tempur TNI AU; dan Golden Eagle diharapkan bisa memberi pelajaran lebih nyata tentang itu.

Bicara hal unik ini, jelas telah memasuki ranah politis mengingat Korea Selatan sekutu dekat Amerika Serikat sebagaimana Jepang di Asia Timur.

Di Tanah Air, Elang-elang Emas ini akan diutilisasi semaksimal mungkin, layaknya dinyatakan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pengirimannya selesai sepenuhnya pada 2014.

"Pesawat ini yang kita beli, sangat bertenaga," kata dia, saat menerima delegasi KAI di Jakarta, September 2011.

Berbagai misi akan bisa diemban Elang Emas, mulai dari melatih pilot muda dan profisiensi lain, patroli udara, tim aerobatik (sesuai warna biru-aksen kuning enam Golden Eagle pertama yang hadir), hingga pertahanan udara.

Omong-omong, rasio antara jumlah pesawat terbang dan pilot pengawaknya lazim dipahami satu banding dua atau tiga; dengan begitu maka paling tidak 32 (kalau bukan 48) pilot Elang Emas harus bisa dicetak pada 2014 nanti.
SHARE

SFI

ADMIN DARI INFO-KEPRAJURITAN.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment