Seorang penumpang Garuda Indonesia GA 222 rute Jakarta-Solo
tiba-tiba ambruk di depan pintu lavatory (WC) bagian belakang pesawat.
Komandan Grup II Kopassus Kandang Menjangan Kolonel Infanteri Richard
Tampubolon yang baru keluar dari lavatory itu kaget saat membuka pintu,
namun dia sigap menolong.
"Kira-kira 20 menit sebelum mendarat. Kira-kira jam 10.30 WIB saya ke
kamar mandi, itu 30 menit setelah penerbangan. Saya keluar kamar mandi
ada bunyi gedebuk! Kencang. Saya buka ada bapak-bapak tergeletak," kata
Kolonel Infanteri Richard saat dihubungi detikcom, Senin (5/5/2014).
Saat itu penumpang lain terpana. Richard sempat kaget namun sesaat
kemudian Richard langsung memberdirikan penumpang laki-laki yang
terkena serangan jantung.
"Mau saya berdirikan, jatuh lagi. Saya minta tolong penumpang di
belakang suruh pindah agar bapak itu bisa tidur. Saya pegang nadi,
matanya tertutup. Saya minta tolong pramugari ambil oksigen. Saya minta
penumpang lain menepuk-nepuk pipinya, jangan sampai hilang kesadaran
sampai oksigen datang," tutur Richard.
Richard sempat memegang perut penumpang yang diketahui bernama Rudi (57) itu. Perut Rudi, dirasakan Richard sangat keras.
"Perutnya kejang. Saya tekan-tekan sambil menunggu oksigen datang, kan letaknya di depan, bagian equipment," tutur Richard.
Richard kemudian dibantu 2 orang penumpang lain dan kemudian meminta
pramugari mengumumkan bila ada penumpang yang dokter untuk segera
menolong. Ada seorang penumpang perempuan yang ternyata seorang dokter
ikut menolong.
"Nadinya ternyata tinggi sekali, oksigen dan bantuan pernapasan dan
masih dalam kiondisi lemah. Selama 20 menit (sisa waktu penerbangan)
saya memegang tabung oksigen bapak itu sama pramugrari. Membalurkan
minyak angin di hidung dan badannya," tutur Richard.
Setelah mendarat, Richard dan kru Garuda menurunkan Rudi dengan cara
ditandu melalui pintu belakang pesawat kemudian dimasukkan ke dalam
ambulans yang sudah tersedia di Bandara Adi Sumarmo, Solo itu.
"Mungkin sudah SOP-nya, sudah ada ambulans serta perlengkapan medis di
bandara. Kondisi bapak itu mulai membuka mata dan merespons bagus. Dia
dilarikan ke RS terdekat. RS TNI AU," tutur Richard yang memuji
kesigapan kru Garuda.
Sementara Wagimin, staf Garuda di Solo mengatakan, Richard yang naik
pesawat itu saat itu mengenakan pakaian bebas. Anak buah Richard yang
memakai seragam Kopassus, menurut Wagimin, ikut datang membantu setelah
di darat.
"Pak Richard satu pesawat, dia inisiatif pertama yang membantu beserta
kru kabin Garuda. Dia berpakaian biasa, kebetulan anak buahnya dari
Kopassus menjemput di kedatangan dan kemudian dibonceng meluncur ke
bawah pesawat memberikan bantuan," jelas Wagimin yang dikonfirmasi
detikcom hari ini.
Pihak kru darat Garuda, imbuhnya, sudah mengetahui ada penumpang yang
pingsan dalam pesawat. Kru Garuda di darat lantas menyiapkan segala
sesuatunya.
"Dokter, ambulans, serta rekan-rekan ground bandara mempersiapkan
membanti pertolongan penumpang. Setelah landing, kami siap semua. Pax
(penumpang) kita angkut dari dalam pesawat masuk ke ambulans, kita bawa
ke RS AURI. Yang saya tahu, kabar terakhir sudah siuman," tandas
Wagimin.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment