PT Dirgantara Indonesia
akan mendukung keinginan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
menambah kekuatan helikopter antikapal selam. Perusahaan pembuat
pesawat dan helikopter lokal itu pun setuju dengan pilihan TNI AL pada
helikopter Eurocopter AS565 Panther.
Bahkan PT DI ikut merekomendasikan
nama helikopter tersebut ke Kementerian Pertahanan. "Helikopter ini
paling cocok untuk TNI AL," kata Direktur Teknologi Penerbangan PT DI
Andi Alisjahbana melalui pesan singkat kepada Tempo,
Rabu, 30 April
2014.Alasannya, helikopter Phanter ini sangat cocok dioperasikan di atas
dek kapal perang. Bahkan, helikopter ini sudah digunakan oleh pasukan
penjaga pantai Amerika Serikat atau US Coast Guard.Alasan lain, PT DI
sudah menjalin kerjasama dengan pabrikan Eurocopter sejak 1974. Saat
ini, PT DI memegang lisensi perakitan helikopter produksi Eurocopter
Superpuma, Fennec, dan BO 105.Selain itu, PT DI baru saja mendapat
lisensi pembuatan helikopter Dauphin yang belum lama ini sudah
diserahkan ke Badan SAR Nasional.
"Helikopter Panther itu cuma nama
militer dari Dauphin," kata dia. Walhasil PT DI mampu membuat helikopter
Panther yang tak jauh beda dengan Dauphin.
Untuk versi militer, Andi
melanjutkan, PT Dirgantara Indonesia siap memasangkan alat khusus untuk
memburu kapal selam musuh, bernama 'dipping sonar' di helikopter
Panther.
Alat tersebut merupakan radar pencari kapal selam yang
digunakan di dalam air. Sonar ini menangkap suara pergerakan mesin dan
baling-baling kapal selam di dalam air."Disebut 'dipping' karena alat
ini dipasang di helikopter lalu ketika hovering (terbang tanpa
bergerak), alat itu diturunkan masuk ke dalam air untuk bisa mendeteksi
suara kapal selam," kata dia.Sayangnya Andi belum mau membicarakan
berapa harga helikopter antikapal selam Panther.
Namun Sumber Tempo di
Kementerian Pertahanan mengatakan harga per unit helikopter Panther
senilai US$ 21,27 juta. "Rencana pembelian antara 11-16 unit," kata
seorang sumber yang enggan disebut namanya.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment